Selasa, 11 Maret 2014

Indah Tak Terkira



Hari itu adalah hari yang aku tunggu untuk memulai petualanganku dalam balutan seragam putih abu-abu. Terbesit dalam pikiranku suatu hal yang akan berkesan dalam hidupku. Tak ku sangka dan tak ku kira betapa indahnya hari itu di awal kali bertemu.
Ku awali hari dengan penuh semangat. Untuk mengawali perjalanan menempuh terjalnya mengarungi samudra ilmu. Di sekolah baru yang awalnya aku tak tau tentang seluk beluk di dalamnya. Dengan diantar ayah tercinta, aku mulai membawa harapan untuk masa depan.
Aku sempat memikirkan apakah aku bisa tumbuh dan belajar di tempat yang dinamakan Madrasah. Jika dilihat dari pengalamanku selama duduk di bangku sekolah aku tak pernah merasakan pendidikan yang kental dengan ciri khas islam.
Hari itu hari pertamaku. Aku melihat sekelilingku tak ada yang memperhatikanku. Aku mencoba cari teman, beruntung diriku yang mudah bergaul ini.
Aku ingat, saat pertama kali aku masuk sekolah itu, aku duduk di bawah pohon yang ternyata aku berada di bawah pohon yang banyak semut merah besarnya.... :o huaaaaa. Saat itu juga ada seseorang temanku yang mengatakan bahwa di belakang rok SMP-ku banyak semut-semut yang menempel, alangkah terkejutnya aku saat mengetahui itu. Lain kali aku nggak mau duduk di situ lagi.
Kelas baruku tak sama dengan kelasku yang dulu. Memang.... awalnya terasa sunyi, akan tetapi suasana mulai mencair ketika kakak-kakak itu hadir di dalam kelas. Ternyata, mereka memberitau tentang yang dinamakan MOS.
Dan sejak saat itulah petualanganku dimulai. Mulai dari membawa barang-barang yang kurang aku kenal, sampai aku dan teman-teman lain mencari perlengkapan yang sangat aneh.
Hari demi hari aku lewati dengan penuh semangat. Terobati dengan aku bertemu sosok kakak panitia yang galak. Aneh sihh... aku tak tau kenapa diriku bisa jatuh dalam kebimbangan. Dari awal itu aku sudah bisa merasakan kebahagiaan di masa putih abu-abu.
Dengan terjadinya peristiwa itu maka bertambahlah motivasiku dalam belajar, aku berusaha dengan sekuat tenaga mewujudkan cita-citaku dan impianku. Didukung faktor yang mungkin banyak orang katakan itu adalah hal yang tidak sejalan dalam riwayat belajarku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar